Senin, 11 April 2011

Being Single = Kemiskinan atau Kemewahan???


Yes, I am. Recently.

Kalian tahu rasanya single?
Campur aduk. Kayak gado-gado lah.!
Ada mangkelnya, sedihnya, irinya, mupengnya,
tapi ada juga seneng plus bahagianya.



Hmm...
Banyak teman-temanku di kampus yang pada jadian.
Dan mereka itu, kalau pacaran nggak kenal tempat, guys... T.T
Romance is in the air.
Lovebirds cuddling everywhere.
Dunia hanya milik mereka berdua.
Yang lain pada ngontrak. :-/


Fakta ini mungkin kelihatan biasa-biasa saja buat kalian.
Tapi buat aku? Bukannya bermaksud lebay, tapi..
Rasanya bikin iri luar biasa. 

Aku pernah, terjebak satu ruangan dengan 2 pasang kekasih..!
Uhh.. rasanya menderita luar dalam.
Si X dan Y sibuk flirting satu sama lain,
Si A dan B mah udah towel-towelan, cuddling.
Bahkan mereka, A, B, X, dan Y sempat asyik guyonan.. berempat!
Apa apaan ini, batinku. Double Date??!
Me, single, alone, forgotten.
Hallooww.. Teman-teman.... Masih ada saya disini...!
...Argh! these things just pissed me off!
Rasanya pengen banget mecahin kaca jendela,
terus terbang, lepas landas menghilang dari ruangan itu.
Swoooosh..........................eh lebay, ding. xD


......................................................................


Yah, aku ini memang sudah ratusan kali, 
jadi OBAT NYAMUK,
KAMBING CONGEK,
or.......whatever.

Sumprit, nyebelin banget jadi obat nyamuk, guys.
Udah dicuekin, kalau ngomong sering nggak didengerin, serasa cuman pajangan.
Belum lagi saat the lovebirds menyebarkan 'cinta' diseluruh ruangan. Jeez.

Pernah suatu hari lalu, seorang dosen—yang cukup akrab denganku—merokok.
Spontan saya tegur sambil bercanda, 
"Jangan merokok toh pak... ntar cakepnya hilang lhoh...hehehe..."
Dosen tersebut menjawab, "Babah. Seng penting lak wes laku."

Lhah.. jadi inget, ada seorang sahabat yang sering sekali bergurau mengejekku,
"Aku lho wes laku. Daripada kamu, nggak laku."
--Mak jlep jlep jlep… sakit sakiiit… T.T
Aku tahu dia cuman bercanda, tapi bercandaannya itu nylekit minta ampun.

................................................................................................................

Sedih aku, guys.
Rasanya pengeeen banget, bisa sok-sok ‘dunia milik berdua’ dengan seseorang.
Rasanya aku yang paling melarat sendiri di sini. Paling nelangsa.
Sebagai jomblo. Single.

...Eits...tapi jangan salah ya, jangan dikira aku belum pernah laku..
Aku dulu pernah pacaran, kok. Satu kali.
Jadi aku ini pernah laku. Oke? Aku pernah laku.
Whoops... maap, guys...
Bukan maksudku menekankan masalah 'laku-nggak laku'...
Aku cuma mau mengklarifikasi aja kok.
Biar kalian nggak mengira aku sembarangan memprotes those lovebirds,
tanpa dasar yang jelas karena aku belum pernah pacaran (merasakan).
.... Aku gini-gini juga pernah rek, mengalaminya.
--Oke, balik lagi ke topik.

Yah, itu tadi sisi-sisi negatifnya jomblo, setidaknya sejauh yang aku pribadi rasakan.
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................

Banyak orang menganggap bahwa,
being single is poor. Jomblo itu kemiskinan.
--jujur, aku juga sempat berpikir begitu, lhoh..!--

Bahkan banyak pula orang yang sepertinya jomblo-phobia, alias anti banget jadi jomblo.
"Pokoknya amit-amit jabang bayi, deh boook... jangan sampai eyke jomblo, iihh.."
--Yikes... alay pek...--

Apa mungkin karena hal itu?
Banyak banget orang yang pacaran, cuma untuk sekedar punya status?
Sekedar pembuktian diri?
"Yang penting punya pacar, lah..."
begitu?

Atau sekedar konformitas aja?
Karena orang lain di sekitarnya pada punya pacar,
jadi mau gak mau si dia-nya juga harus punya pacar?


Atau lebih parah lagi, kalau sampai ada celotehan seperti berikut ini:
"Haah? Jomblo? Gengsi dong." 
"Hari gini jomblo? Capek deh...."
Lhaelaaah.... sampek segitunya... ckckckckck... :-<

Yah, mungkin karena hal-hal di atas, banyak orang pacaran yang cuma sebentar.
Easy come, easy go.

Belum sampai sebulan, putus.
Belum sampai seminggu, putus.
Bahkan belum sampai sehari, putus??!!! 
ckckckckck...
No offense, guys.
Aku nggak bermaksud menyindir siapapun.

Seorang sahabat dekat, pernah mengatakan,
"Banyak yang menganggap, single itu nggak enak.
Padahal sebenarnya, menurutku single itu kemewahan lho.
Banyak orang yang tidak bisa menikmati kemewahan itu," lanjutnya.

 
Ya. Kemewahan yang dimiliki para singles.
Yaitu kebebasan. Bebas seperti burung.

Bebas untuk pergi kemana saja,
Bebas pergi dengan siapa saja,
Bebas hang out dengan siapa saja.
tanpa perlu takut ada yang jealous.

Bebas berpakaian berantakan sesukanya.
Nggak perlu tampil cakep atau rapi.
Bebas pakai baju yang nggak matching.

Dan bebas pula dari POP. Pernah dengar istilah ini?
POP tuh singkatannya Penjajahan Oleh Pasangan.

Ada 2 jenis POP:

POP 1:
Dijajah oleh pasangan yang terlalu posesif. 
Bersifat universal=bisa dialami si cewek/si cowok.
"Yang, kamu dimana? lagi ngapain? sama siapa?"
Ceileeeh... kayak di iklan aja -.-a
.....................................................


Seorang teman, sebut saja M,
punya pacar--sebut saja S, di luar kota.
Dan pacarnya itu, posesifnya minta ampun!

Jadwal kuliah M, harus diketahui oleh si S.
Mau berangkat kuliah, M harus nelfon S buat pamit.
Pulang kuliah, setiap 2 jam sekali,
M harus nelfon atau angkat telfon S.

Si M sampai nggak tahan.
Pas aku tanya, "Kenapa nggak kamu putusin aja si S?"

Tahu nggak, si M jawab apa?
"Habis aku udah terlanjur sayang sama S...."
Walaahh.. kasiaaaan.... Terlalu sayang katanya..


POP 2:
Dijajah oleh pacar yang secara nggak sadar jadi ‘bos’ kita
Dan kita jadi 'babu' alias 'pembantu'nya.
Coba deh perhatiin.

Yang cowok:
  • Wajib nganter-jemput ceweknya kemana-mana.
  • Wajib selalu tepat waktu nganter jemput ceweknya.
  • Wajib siap duit bayarin kencan/beliin kado buat ceweknya.
  • Wajib bawain tas / barang-barang ceweknya.
Yang cewek:
  • Wajib bikinin bekal / at least bawain bekal buat cowoknya.
  • Wajib tampil cantik buat cowoknya biar cowok lain pada ngiri, hehehe...
  • Wajib bawain tissue / handuk buat nge’lap’in cowoknya habis olahraga.
  • Wajib bawain/dititipin barang-barang cowoknya.
Apa sih alasan melakukan hal-hal di atas?
Menyenangkan sang pacar? Kewajiban pasangan? Biar nggak diputusin?
Sama dong, sama pertanyaan, "Apa sih alasan pembantu rumah tangga bersih-bersih rumah tiap hari?"
Dan sama juga ding, jawaban-jawabannya.
"Untuk menyenangkan juragannya. Kewajiban pembantu. Biar nggak dipecat."
Voila!

    (Aku tahu, beberapa dari kalian pasti bilang, "Nggak kok!"
    "Nggak segitunya juga kaleee..."
    Ya, oke. Coba deh, selama sebulan,
    Kalian nggak melakukan hal-hal di atas sama sekali pada pacar-pacar kalian.
    Gue bakal telen dah sepatu butut gue, 
    Kalau sebulan kemudian elu-elu masih langgeng sama pacar-pacar elu. Hehehe... xD

    ..………………………………………………………………………………….
    ...............................................................................................................................

    Wahwahwah. Aku jadi mikir neh, serem juga ya ternyata?
    Being one of the lovebirds ternyata nggak se-menyenangkan kelihatannya.

    Selain itu, sekarang ini aku tengah dalam keadaan ‘kaya-raya’,
    tapi nggak tahu bagaimana menikmatinya…

    Hmmmm… oke deh.
    Mulai sekarang, aku nggak akan mengeluh lagi.
    Nggak perlu lagi iri sama temen-temenku itu.

    Seharusnya aku bersyukur dengan kemewahan yang kumiliki saat ini.
    Dan mulai sekarang, aku akan menikmatinya.
    Bebas. Free.
    Bebas seperti burung.


    Ahh... What a life!

    ....................................
    ....................................

    Weitsss... tapi tunggu dulu.
    Ini bukan berarti aku nggak mau pacaran...
    Bukan berarti aku mau ngejomblo seumur hidup lho ya...

    Aku masih gadis normal. Dan aku juga nggak munafik.
    Aku masih pengen pacaran, guys.
    ...................................................

    Aku masih menginginkan kedatangan seorang pangeran berkuda putih,
    Gagah dengan pedang di tangan kanan, dan bunga di tangan kiri.
    He will surely save me, take me away to his kingdom,
    And we’ll live happily ever after…


    Hmm......Punya mimpi itu nggak ada salahnya, toh? :)

    1 komentar: